Serangan Umum

_*One day one Shiroh*_ *KISAH RASULULLAH ﷺ* *Bagian 79* بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّ *Serangan Umum* Perang tanding tersebut merupakan permulaan yang buruk bagi kaum musyrikin. Mereka kehilangan tiga Pemimpin sekaligus. Maka meluaplah kemarahan mereka, kemudian menyerang kaum muslimin secara serentak. Adapun kaum muslimin setelah meminta pertolongan kepada Rabb mereka, mengikhlaskan niat kepada-Nya dan bersersh dan merendahkan diri dihadapan-Nya, mereka menerima serangan dari kaum musyrikin secara bertubi-tubi, dengan sikap bertahan. Tetapi mereka berhasil memberikan banyak kerugian kepada kaum musyrikin. Mereka meneriakkan kata-kata ; *" Ahad, Ahad, ahad."* *Rasulullah ﷺ* pun memohon pertolongan kepada Rabbnya, sekembalinya dari mengatur barisan, beliau memohon pertolongan yang telah dijanjikan-Nya. Beliau ﷺ berkata : _*" Wahai Allah, tunaikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepada aku."*_ _*" Wahai Allah Sesungguhnya aku memohon janji-Mu,"*_ Ketika perang berkecamuk, beliau terus berdo'a ; _*" Ya Allah, kalau pasukan (kaum muslimin) ini sampai kalah binasa hari ini, engkau tidak akan disembah lagi (oleh manusia)."*_ _*" Wahai Allah, jika engkau menghendaki, engkau tidak disembah lagi setelah ini."*_ *Beliau ﷺ* bersungguh-sungguh penuh kehusyuan dalam memohon, sehingga kain selendangnya jatuh dari pundaknya. Kain itu kemudian disampirkan kembali oleh Abu Bakar As Siddiq ke pundak beliau seraya berkata; _" Wahai Rasulullah, cukuplah permohonanmu kepada Rabbmu."_ Kemudian Allah mewahyukan kepada para malaikat-Nya. اِذْ يُوْحِيْ رَبُّكَ اِلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ اَنِّيْ مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۗ سَاُلْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوْا فَوْقَ الْاَعْنَاقِ وَاضْرِبُوْا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍۗ _" (Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat : Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman. ' Kelak akan Aku masukkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir ', maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka."_ (QS.Al-Anfal [8]:12) Kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi-Nya, secara bertahap dan tidak sekaligus. *Jumat 17 Ramadhan* Seorang pemuka Quraisy bernama *Utbah bin Rabi'ah* tiba-tiba berpendapat bahwa *berperang sekarang tidak ada gunanya.* ' Abu Jahal kembali mengamuk,' dan Ia yang menjuluki Utbah sebagai seorang penakut. Pertengkaran itu terlihat dari jauh oleh *Rasulullah ﷺ* dan pasukannya. Perlahan keyakinan dalam hati mereka akan pertolongan Allah semakin kuat. Pendapat Utbah itu dibicarakan secara kilat oleh para pemuka Quraisy. Merasa malu jika harus mundur setelah berhadapan. Para pemimpin Quraisy memutuskan untuk maju terus bertempur. Apalagi saat itu pasukan Quraisy jumlahnya jauh lebih banyak dan dengan persenjataan yang jauh lebih lengkap dan kuat. *Seorang* penulis sejarah menyebutkan bahwa saat itu, datanglah iblis yang menyerupai wajah *Suraqah bin Malik*, pemimpin Bani Mudlij, bersama puluhan anak buahnya. Iblis itu berkata kepada para pemuka Quraisy, "Jangan takut memerangi Muhammad dan para sahabatnya. Kalau kamu kalah kami akan membantumu dari arah belakang !" Tiba-tiba *Malaikat Jibril* turun dan mendatangi iblis dengan begitu cepat. Dan seketika itu juga Suraqah gadungan dan anak buahnya melarikan diri. Seorang Quraisy berteriak heran, " hendak kemana engkau, hai Suraqah ?, Bukankah engkau tadi hendak membela kami ?" " Mengapa engkau sekarang hendak lari pergi dari sini ?" *" Sudahlah "*, jawab iblis gusar, " Aku melihat sesuatu yang tidak kau lihat !" Setelah itu kedua pasukan pun saling berhadapan. Hari itu hari *Jum'at tanggal 17 Ramadhan.* *Rasulullah ﷺ* bersabda ; _*" Demi Dia yang memegang hidup Muhammad. Setiap orang yang sekarang bertempur dengan tabah, bertahan mati-matian, terus maju dan pantang mundur, lalu ia gugur, maka Allah akan menempatkannya di dalam surga-Nya."*_ Semangat pasukan kaum muslimin pun melambung tinggi dan kekuatan iman yang diberikan Allah melebihi kekuatan apa pun. Walaupun demikian, beberapa orang pahlawan Quraisy pun menunjukkan keberanian mereka. Mereka geram akibat tidak mendapatkan air, karena sumur-sumur yang ada telah ditutup oleh kaum muslimin, seorang pahlawan Quraisy bernama, *Aswad bin Abdul Asad Al makhzumi*, keluar dari barisan tempur seraya berucap, " Aku bersumpah demi nama Tuhan. Akan ku rusak kolam-kolam penampungan air mereka !," " Jika tidak dapat melakukannya, maka lebih baik aku mati !." Dengan tangkas nya Aswad berlari ke kolam penampungan air kaum muslimin. *Bilal bin Rabah* Di dalam pertempuran sengit itu banyak sekali sesama saudara sedarah harus saling berhadapan bertempur. Beberapa orang pasukan kaum muslimin menahan pedangnya agar tidak mengenai dan melukai saudara-saudara mereka dari pihak Quraisy. Namun beberapa pahlawan yang imannya telah begitu kuat tidak lagi peduli dengan siapa mereka berhadapan. Mereka menyadari, bahwa apabila mereka lalu melepaskan kesempatan untuk merobohkan musuh di hadapannya. Musuh itu mungkin bisa membunuh tentara pasukan Islam yang lain. Padahal, saudara sesama Muslim itulah yang seharusnya mereka bela melebihi saudara² sedarahnya. *Umar Bin Khattab* berhadapan dengan pamannya sendiri dan berhasil membunuhnya. *Ali Bin Abi Thalib* berhasil membunuh beberapa orang saudaranya. *Abu Ubaidah bin Jarrah* berhadapan dengan ayahnya. " Abu Ubaidah mencoba untuk mengingatkan agar ayahnya pergi menjauh, tapi sang ayah malah berdiri menghadangnya dengan pedang terhunus." Mereka berdua kemudian bertarung dan Abu Ubaidah berhasil mengalahkan ayahnya sendiri. *Bilal bin Rabah* menemukan bekas majikannya Umayyah bin Khalaf yang dahulu pernah menyiksanya habis-habisan. Bilal mendekat dengan cepat. Melihat mata Bilal yang menatapnya dengan sangat tajam, Umayyah ketakutan. Kemudian, ia meminta perlindungan kepada seorang sahabat Rasulullah ﷺ. Abdurrahman bin Auf. Di Mekah dulu ' Abdurrahman adalah sahabat baik Umayyah.' Abdurrahman pun melindungi Umayyah dan hendak menjadikannya tawanan perang yang sudah menyerah. Namun, Bilal memprotes sambil berteriak : *" Saudara-saudara muslim !, ini dia Umayyah bin khalaf, si Gembong kekafiran !"* Orang-orang yang dahulu pernah disiksa Umayyah berlari mendekat. Mereka memprotes tindakan Abdurrahman bin Auf. *" Tidak akan selamat aku jika Umayyah masih hidup !",* demikian tekad kuat hati Bilal. Akhirnya, Umayyah menerima tantangan Bilal untuk berduel, keduanya bertarung sengit dengan masing masing pedang yang terhunus. Bilal berhasil menusukkan pedangnya ke celah-celah baju besi Umayyah dan berhasil mengalahkan dia. *اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن* اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْماً _*Bersambung…*_ In Syaa Allah dicopy dari Group Sukapura Tasikmalaya oleh Iman Nurahman Selasa 24 September 2024 20 Rabiul Awal 1446 H 22:27

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kegiatan Rojaban di Mesjid Al-Arif

Seragam Pramuka

Kisah Rasulullaah