Jalan Jalan Sisi Pantai
Perjalanan kurang dari 40 menit dari arah pusat kota Simpenan melewati jalan propinsi menuju Surade ke arah Selatan. Setelah ada petunjuk jalan belok kanan menuju Geopark arah Barat Daya lewat Loji. Jalan mulus hotmik menukik dan berbelok UI cukup menegangkan karena kendaraan melintas cepat tersedot gaya tarik bumi. Tetapi setelah sampai di bawah pada jalan yang tidak terlalu menukik rasa khawatir terobati oleh indahnya alam, hamparan laut di bawah tebing tinggi, kepulan asap PLTU dan cerobongnya menambah lengkap jadi lebih indah.
Jalan yang ditelusuri cukup mengasyikkan dan nyaman buat berkendara, saya ikuti teman Tuan A1 dan A2 yang berkendaraan roda dua Honda Verza. Cukup lengkap jalan ini selain banyak belokan juga rata dan menanjak, tapi saat menanjak saya tengok laut di kanan jalan nampak lebih indah karena ombak bergulung yang bekerjaran ingin segera sampai ke tepi pantai menambah lengkapnya keindahan laut.
Pada saat menanjak dan menurun berkendara di jalan ini harus betul betul menggunakan yang cukup fit, kanvas rem harus masih tebel, bahan bakar harus betul betul penuh supaya berkendara kita tenang.
Sampailah di Pantai Sangrawayan yang diseberang jalannya pada tebing tinggi dibangun sebuah tempat ibadah orang orang beragama Budha, Vihara yang dikenal Kwan im, sungguh megah pantas kalau menjadi daya tarik wisatawan yang lewat sehingga banyak orang yang berfoto di depannya.
Berlanjut perjalanan nampak jauh di lepas pantai banyak tertanam tempat orang menjala ikan, pantas kalau daerah ini menjadi salah satu pengjasil ikan, sebagai bahan lauk saat kita makan siang di tepi pantai.
Nampak di depan ada jalan yang berbelok menjauh dari jalan mulus hotmik. Saya turuni dengan sedikit menahan rem karena jalan aspal la yang mulai rusak dan nampak bebatuan runcing dan bundar. Jalan ini semakin turun ke bawah dan mengeci mendekati bibir pantai melewati jembatan kecil dan sempit tidak bisa berpapasan jika dua mobil ketemu dari dua arah yang berbeda.
Banyak rumput yang membujur dan melintang di jalan ini, rupanya jalan sedang dirapikan oleh banyak orang supaya lebih bersih menyambut kedatangan wisatawan yang akan berlibur menikmati indahnya laut dan pantai pada malam akhir tahun dan malam awal tahun baru.
Sampailah di pinggir pantai yang sangat dekat ke bibirnya, kira kira empat meter air laut dapat dijangkau kemudian belok kiri dan menanjak sampailah di tempat indah LOJI WOOD, yaitu sebuah restaurant dengan fasilitas beberapa cottages, kolam renang, rumah makan, meja makan di halaman, tempat tennis meja dll.
Di halaman depan tempat parkir kendaraan, halaman atas sengaja dikosongkan buat selfi membuat keleluasaan yang berenang. Di sudut kolam terdapat patung ikan lumba lumba yang memancarkan air dari mulutnya ke permukaan kolam di tengah pematang belakang ada patung anjing laut yang memancarkan air serupa.
Di samping pintu masuk ruang restaurant nampak patung Semar dengan tiga buah prisma segienam beraturan dan di ruang restaurant terdapat 65 kursi lengkap dengan mejanya.
Nampak indah dari dalam melihat hamparan laut, jika menjelang senja nampaknya akan terlihat matahari yang akan terbenam menambah indahnya air laut.
Saya, Tn A1 dan A2 sempatkan berfoto dan selfi sebagai kenangan saat di Loji Wood dan berbincang indahnya alam Indonesia.
Setelah selesai perbincangan melaju lagi kembali ke arah Ibukota Simpenan, berjarak kurang lebih 100 meter dari gerbang restaurant ada beberapa perahu buat wisatawan yang mau ke lepas pantai, ada juga batu batu indah di pantai memanjang ke lepas pantai, itu bisa dinaiki tapi sayang laut lagi pasang jadi cuma bisa dilihat saja dan juga kami sempatkan berfoto di sebrang Vihara. Sebelum berakhir jalan dimana kita leluasa melihat pantai ada pemandangan yang sungguh menarik juga, pesawahan, beberapa pohon nyiur di dekatnya dan dan beberapa rumah tepat di ujung pantai, sungguh mengagumkan sawah, rumah dan laut berdampingan.
Ada lagi terlihat di kejauhan tetapi lebih dekat dari cerobong asap PLTU Simpenan tampak sebuah kapal laut membawa muatan, ternyata kapal itu setelah ditanyakan ke Tn A2 adalah batubara buat bahan bakar PLTU.
Setelah perjalanan melewati jalan mulus Geopark melalui Loji akhirnya sampai di suatu tempat yang jalannya kurang bagus dan saat ini sedang dilalukan pengaspalan, konon kabarnya jalan ini setiap ada ditemukan jalan berlubang sedikit saja langsung dilapisi dengan aspal baru lagi karena jalan propinsi dan menuju program wisata Taman Bumi (Geopark).
oleh Iman Nurahman 26 Desember 2018, pukul 22:00.
Perjalanan kurang dari 40 menit dari arah pusat kota Simpenan melewati jalan propinsi menuju Surade ke arah Selatan. Setelah ada petunjuk jalan belok kanan menuju Geopark arah Barat Daya lewat Loji. Jalan mulus hotmik menukik dan berbelok UI cukup menegangkan karena kendaraan melintas cepat tersedot gaya tarik bumi. Tetapi setelah sampai di bawah pada jalan yang tidak terlalu menukik rasa khawatir terobati oleh indahnya alam, hamparan laut di bawah tebing tinggi, kepulan asap PLTU dan cerobongnya menambah lengkap jadi lebih indah.
Jalan yang ditelusuri cukup mengasyikkan dan nyaman buat berkendara, saya ikuti teman Tuan A1 dan A2 yang berkendaraan roda dua Honda Verza. Cukup lengkap jalan ini selain banyak belokan juga rata dan menanjak, tapi saat menanjak saya tengok laut di kanan jalan nampak lebih indah karena ombak bergulung yang bekerjaran ingin segera sampai ke tepi pantai menambah lengkapnya keindahan laut.
Pada saat menanjak dan menurun berkendara di jalan ini harus betul betul menggunakan yang cukup fit, kanvas rem harus masih tebel, bahan bakar harus betul betul penuh supaya berkendara kita tenang.
Sampailah di Pantai Sangrawayan yang diseberang jalannya pada tebing tinggi dibangun sebuah tempat ibadah orang orang beragama Budha, Vihara yang dikenal Kwan im, sungguh megah pantas kalau menjadi daya tarik wisatawan yang lewat sehingga banyak orang yang berfoto di depannya.
Berlanjut perjalanan nampak jauh di lepas pantai banyak tertanam tempat orang menjala ikan, pantas kalau daerah ini menjadi salah satu pengjasil ikan, sebagai bahan lauk saat kita makan siang di tepi pantai.
Nampak di depan ada jalan yang berbelok menjauh dari jalan mulus hotmik. Saya turuni dengan sedikit menahan rem karena jalan aspal la yang mulai rusak dan nampak bebatuan runcing dan bundar. Jalan ini semakin turun ke bawah dan mengeci mendekati bibir pantai melewati jembatan kecil dan sempit tidak bisa berpapasan jika dua mobil ketemu dari dua arah yang berbeda.
Banyak rumput yang membujur dan melintang di jalan ini, rupanya jalan sedang dirapikan oleh banyak orang supaya lebih bersih menyambut kedatangan wisatawan yang akan berlibur menikmati indahnya laut dan pantai pada malam akhir tahun dan malam awal tahun baru.
Sampailah di pinggir pantai yang sangat dekat ke bibirnya, kira kira empat meter air laut dapat dijangkau kemudian belok kiri dan menanjak sampailah di tempat indah LOJI WOOD, yaitu sebuah restaurant dengan fasilitas beberapa cottages, kolam renang, rumah makan, meja makan di halaman, tempat tennis meja dll.
Di halaman depan tempat parkir kendaraan, halaman atas sengaja dikosongkan buat selfi membuat keleluasaan yang berenang. Di sudut kolam terdapat patung ikan lumba lumba yang memancarkan air dari mulutnya ke permukaan kolam di tengah pematang belakang ada patung anjing laut yang memancarkan air serupa.
Di samping pintu masuk ruang restaurant nampak patung Semar dengan tiga buah prisma segienam beraturan dan di ruang restaurant terdapat 65 kursi lengkap dengan mejanya.
Nampak indah dari dalam melihat hamparan laut, jika menjelang senja nampaknya akan terlihat matahari yang akan terbenam menambah indahnya air laut.
Saya, Tn A1 dan A2 sempatkan berfoto dan selfi sebagai kenangan saat di Loji Wood dan berbincang indahnya alam Indonesia.
Setelah selesai perbincangan melaju lagi kembali ke arah Ibukota Simpenan, berjarak kurang lebih 100 meter dari gerbang restaurant ada beberapa perahu buat wisatawan yang mau ke lepas pantai, ada juga batu batu indah di pantai memanjang ke lepas pantai, itu bisa dinaiki tapi sayang laut lagi pasang jadi cuma bisa dilihat saja dan juga kami sempatkan berfoto di sebrang Vihara. Sebelum berakhir jalan dimana kita leluasa melihat pantai ada pemandangan yang sungguh menarik juga, pesawahan, beberapa pohon nyiur di dekatnya dan dan beberapa rumah tepat di ujung pantai, sungguh mengagumkan sawah, rumah dan laut berdampingan.
Ada lagi terlihat di kejauhan tetapi lebih dekat dari cerobong asap PLTU Simpenan tampak sebuah kapal laut membawa muatan, ternyata kapal itu setelah ditanyakan ke Tn A2 adalah batubara buat bahan bakar PLTU.
Setelah perjalanan melewati jalan mulus Geopark melalui Loji akhirnya sampai di suatu tempat yang jalannya kurang bagus dan saat ini sedang dilalukan pengaspalan, konon kabarnya jalan ini setiap ada ditemukan jalan berlubang sedikit saja langsung dilapisi dengan aspal baru lagi karena jalan propinsi dan menuju program wisata Taman Bumi (Geopark).
oleh Iman Nurahman 26 Desember 2018, pukul 22:00.
Komentar
Posting Komentar